Selasa, 10 November 2009

Jurnalistik Radio

· Definisi Jurnalistik Radio

Jurnalistik radio (radio journalism, broadcast journalism) adalah proses produksi berita dan penyebarluasannya melalui media radio siaran.[1] Jurnalistik radio adalah “bercerita” (storytelling), yakni menceritakan atau menuturkan sebuah peristiwa atau masalah, dengan gaya percakapan (conversational).

  • Sejarah Jurnalistik Radio

Bicara jurnalisme radio, mau tak mau harus bersinggungan dengan sejarah radio itu sendiri. Dan semua bermula dari Guglielmo Marconi, pria kelahiran tahun 1874 di Bologna, Itali. Di usia 20 tahun, ia mulai iseng melakukan sejumlah eksperimen, termasuk meneruskan percobaan yang pernah dilakukan Heinrich Hertz beberapa tahun sebelumnya. Dalam hitungan satu tahun, ia berhasil memproduksi sebuah peralatan yang memungkinkan orang bisa mengirim berita tanpa menggunakan kawat, bahkan
menyeberangi selat inggris Berbekal temuannya, Marconi mendirikan perusahaan dan "Marconi" pertama dikirim tahun 1898. Tak berhenti menyempurnakan temuannya, ia kembali membuat kejutan dengan membuat alat yang bisa mengirim berita radio melintasi Samudera Atlantik, dari Inggris ke Newfoundland, pada bulan Desember 1901. Sebuah catatan dramatis menyebut, di tahun 1909, ketika kapal SS Republic rusak akibat tabrakan dan tenggelam ke dasar laut, berita radio ternyata sangat membantu. Karena semua penumpang bisa diselamatkan kecuali enam orang. Peristiwa dan semangat itulah yang kemudian membawa Marconi berhasil meraih Hadiah Nobel. Tapi Marconi tak gampang puas, lalu mulai mengembangkan temuannya, sehingga bisa mengirim berita radio dari Irlandia ke Argentina, dua kawasan yang jaraknya mencapai lebih dari 6000 mil.

Saat teknologi radio bergerak makin sempurna, beberapa orang berinisiatif mengembangkan sisi content radio. Kelak, beberapa nama besar macam Edward R Murrow, HV Kaltenborn, William L Shiver, Eric Sevareid, Raymond Swing, Gabriel Heater, Eliner Davis, Sigrid Schultz, Boake Carter, Doroty Thompson, Fulton Lewis Jr, Floyd Gibbons, Max Jordan, dan beberapa nama lainnya, dicatat sebagai para pionir jurnalisme radio. Mereka dianggap memiliki andil besar dalam menggali dan mengembangkan potensi radio sebagai media berita. Beberapa peristiwa penting yang melibatkan tokoh-tokoh itu dianggap jadi momen emas jurnalisme radio. Seperti, The March of Time, sebuah drama radio yang disiarkan CBS pada tanggal 6 Maret 1931. Program yang diproduseri Roy Larsen ini, walau berangkat dari drama fiksi, ternyata mampu menggerakkan pendengarnya dalam batas yang di luar dugaan semua orang. Drama radio itu, bercerita tentang invasi atau serangan makhluk Mars yang mengancam bumi. Wargapun panik, berebut untuk mengungsi ke tempat yang aman. Esoknya, ketika orang mulai tahu kalau apa yang disajikan CBS hanya fiksi belaka, New York Times menulis di headline-nya, "Radio Listeners in Panic, Taking War Drama as Fact".

Kejadian ini kemudian melahirkan pemikiran baru di kalangan orang radio. Bahwa apa yang tersaji di radio, sesungguhnya bisa memberi dampak cukup signifikan pada masyarakat, tak berbeda dengan media cetak yang lebih dulu menjelajah di wilayah berita.

Momen penting lainnya adalah Hindenburg Disaster, 6 Mei 1937, sebuah tragedi meledaknya pesawat zepelin yang dilaporkan Herb Morrison dari Lake Hurst, New Jersey. Dilanjutkan pada 24 Agustus 1940, pada saat Perang Dunia ke II. Saat itu, Edward R Murrows melaporkan kesaksiannya dari atas atap bangunan di London, memaparkan kondisi London yang tengelam dalam ketegangan. Gara-gara reportase ini Amerika Serikat akhirnya mau turun ke gelanggang pertempuan Perang Dunia ke II.

Momen penyerbuan Pearl Harbour oleh Jepang pada tangal 7 Desember 1941 juga dinlai jadi sangat penting. Laporan Robert Eisenbach, di NBC, pada jam 2:29:50 sore, dan John Daly di CBS, pada jam 2:30 sore, membangun kesan bahwa radio membuka peluang hebat dalam pemberitaan sebuah peristiwa penting, dalam selisih waktu yang sangat rapat dari peristiwanya sendiri.

Momen penting lainya, masing-masing Victory In Japan pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, dan The Sinking Of Andrea Doria pada tanggal 27 Juli 1956, yang dilaporkan Douglas Edwards.Selain peristiwa-peristiwa ini, sebenanya ada beberapa momen penting lain, yang makin mengukuhkan potensi radio sebagai media jurnalisme alternatif.

  • Bentuk Berita Radio

Beberapa bentuk berita yang umum disiarkan antara lain:

1. Berita tulis (writing news/ ad libs/sport news), yakni Berita tulis yakni berita pendek yang bersumber pada media lain atau berita yang ditulis ulang. Termasuk liputan reporter an teksnya diolah kembali.

2. Berita bersisipan (news with insert), yaitu berita yang dilengkapi dengan sisipan nara sumber.

3. News features, News features berita atau laporan jurnalistik panjang yang lebih bersifat humaninters.

4. Live report, adalah berita langsung dari reporter di lapangan, dengan menggunakan media telepon.

  1. Buletin berita, yaitu gabungan beberapa berita dalam satu blok waktu.
  2. Berita interaktif, Berita interaktif atau nara sumber, biasa dilakukan dengan wawancara melalui telepon.

Dari kekuatan materi berita, berita radio terbagi menjadi tiga: hard news, atau berita aktual yang baru saja terjadi di lapangan; soft news atau berita lanjutan yang lebih berupa laporan tanpa terikat waktu dan menekankan aspek human inters, pelaku serta tempat -tempat yang mempengaruhi orang banyak; dan ketiga adalah in-depth news atau berita mendalam, biasa disajikan dalam format features.

· Produk Jurnalistik Radio

  1. Copy – Berita pendek, durasi 15-20 detik. Biasanya berita penting, harus cepat diberitakan, disampaikan di sela-sela siaran (breaking news) atau program reguler insert berita (news insert) tiap menit 00 tiap jam misalnya. Berupa Straight News.
  2. Voicer – Laporan Reporter. Terdiri dari pengantar (cue) penyiar di studio dan laporan reporter di tempat kejadian, termasuk sound bite dan/atau live interview.
  3. Paket. Panjangnya 2-8 menit. Isinya paduan naskah berita, petikan wawancara (soundbite).
  4. Feature. Durasi 10-30 menit. Paduan antara berita, wawancara, ulasan redaksi, musik pendukung, dan rekaman suasana (wildtracking). Membahas tema tertentu yang mengandung unsur human interest. Bisa pula berupa dokumenter (documentary).
  5. Vox Pop. Singkatan dari vox populi (suara rakyat). Berisi rekaman suara opini masyarakat awam tentang suatu masalah atau peristiwa.

· News Program

  1. Buletin (Paket berita) – Berisi rangkaian berita-berita terkini (copy, straight news) –bidang ekonomi, politik, sosial, olahraga, dan sebagainya; lokal, regional, nasional, ataupun internasional. Durasi 30 menit atau lebih.Durasi bisa lebih lama jika diselingi lagu dan “basa-basi” siaran seperti biasa.
  2. News Insert – insert berita.Berisi info aktual berupa Straight News atau Voicer. Durasi 2-5 menit bergantung panjang-pendek dan banyak-tidaknya berita yang disajikan. Biasanya disajikan setiap jam tertentu. Bisa berupa breaking news, disampaikan penyiar secara khusus di sela-sela siaran non-berita.
  3. Majalah Udara — Berisi straight news, wawancara, dialog interaktif, feature pendek, dokumenter, dan sebagainya.
  4. Talkshow – Dialog interaktif atau wawancara langsung (live interview) di studio dengan narasumber, atau melalui telepon

· Referensi

- Dikutip dari ASM. Romli. Ikhtisar perkuliahan “Jurnalistik Radio” Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi & Dakwah UIN SGD Bandung

- Imelda JB Wahyudi, Dasar-Dasar Jurnalistik Radio dan Televisi, Pustaka Utama Grafiti Jakarta, 1996.

- www.geocities.com



[1] Dikutip dari ASM. Romli. Ikhtisar perkuliahan “Jurnalistik Radio” Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi & Dakwah UIN SGD Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar