Sabtu, 31 Oktober 2009

Naskah Drama

Babak/Sequence
Babak I : Prolog
Rumah keluarga Ismail akan di gusur oleh petugas trantib. Karena tidak memiliki izin tinggal.
Babak II : Setelah di lakukan penggusuran keluarga Ismail beserta warga lainnya mendirikan tenda untuk tempat tinggal sementara
Babak III :Pak Lurah yang mengetahui adanya penggusuran langsung memberikan bantuan kepada warga berupa sembako dan uang. Teman-teman dari Ismail juga menolong dengan menggalang dana dari murid di sekolah.

Karakter Tokoh
Ismail : selalu sabar dalam menghadapi cobaan
Bapak Ismail : Berwibawa dan sayang terhadap keluarga
Ibu Ismail : Sangat tabah dan selalu berdoa
Pak Lurah : Baik hati dan suka membantu
Retno : Jujur, sangat peduli dengan Ismail
Agus : Pintar dan paling berani untuk bicara
Eky : Rada pemalu dan memilki insting yang baik

Treatment
Ext.Halaman depan rumah Ismail.Pagi
Rumah Ismail sedang di gusur oleh petugas trantib
2. Int.Ruang kelas sekolah.Pagi
Teman-teman dari Ismail merasa kaget karena tidak biasanya Ismail tidak masuk sekolah
3. Ext.Wilayah penggusuran rumah Ismail.Siang
Keluarga Ismail meratpi puing-puing rumahnya yang telah di robohkan dengan alat berat dan berdoa kepada Allah.
Ext.Halaman depan rumah Ismail.Pagi(Ismail dan keluarganya)
Tepat hari ini adalah tanggal dimana para petugas trantib melakukan aksinya menggusur rumah yang tidak memiliki izin tinggal. Termasuk rumah Ismail yang bapaknya sehari-hari berfrofesi sebagai tukang pulung. Bersama sekitar 100 warga laenyya. Mereka hanya pasrah sambil di ikuti jerit tangis dari para ibu.

Petugas Trantib
(dengan marah)
Kalian sudah di berikan batas waktu jadi dimohon untuk tidak melawan !!!

Ibu Ismail
(sambil menangis)
Kami mau tinggal di mana lagi pak.. rumah kami hanya ini. kami tidak ada saudara lagi.

Petugas Trantib
yaa itu terserah ibu saja. Di sini saya hanya menjalankan tugas dari atasan. jadi saya mohon kerja samanya dari kalian.

Bapak Ismail
Baiklah kami tidak akan melawan. Ini memang kesalahn kami. Tapi saya mohon izin untuk mengambil barang-barang yang ada di rumah terlebih dahulu.

Petugas Trantib
Oh..tapi tidak bisa kami harus sesegera mungkin untuk menggusur lahan ini. Terlebih dahulu kan bapak sudah kami beri tahu. Jadi ini resiko bapak.

Lalu tanpa ampun alat berat dari para petugas Trantib merobohkan rumah-rumah warga. Salah satunya rumah dari Ismail. Para warga yang rumahnya kedapatan di gusur hanya bisa merelakan. Sambil para wartawan mengerubungi area itu. Karena akan menjadi bahan berita. Di samping rumah para warga hanya bisa mengumpat kepada para petugas trantib.






Parmin
(dengan mata berkaca)
Dasar kalian…Tidak memikirkan nasib rakyat kecil. Biar kelak Tuhan akan membalas perbuatan kalian..



Bapak Ismail
Sabar pak Parmin percuma kita melawan mereka. Jumlah Personilnya lebih banyak dari warga kita. Lebih baik sekarang kita memikirkan nasib masa depan keluarga.

Parmin
Saya bingung pak. Rasanya sudah tidak ada keadilan di negeri ini. Rakyat kecil hanya bisa ditindas.

Bapak Ismail
Ya..Negeri ini memang sudah dari dulu begini. Kita yang tidak punya daya apa-apa. Padahal dulu pas Pemilu mereka menjanjikan yang bagus kepada rakyat kecil.

Di tempat yang sama Ismail hanya bisa tertunduk lesu sambil menemani ibunya yang menangis. Dia memegangi adenya dengan penuh iba.

Ismail
(VO)
Beginikah bangsaku..mereka tidak adil..aku kan berhak untuk mempunyai tempat tinggal. tapi kenapa mereka merusaknya begitu saja. Bagaimana keluargaku selanjutnya ini..

Cut to <- Transisi

Int.Ruang kelas Sekolah.Pagi(Retno,Agus dan Eky)
Di sekolahan Ismail teman-temannya bingung melihat Ismail tidak masuk sekolah.Padahal Ismail tergolong anak yang rajin dan pandai di sekolahnya.


Retno
Agus kamu tau kenapa Ismail tidak masuk sekolah hari ini?? Tidak biasanya dia seperti ini.

Agus
Aku juga tidak tau mengapa dia tidak masuk. Mungkin ada hal yang penting hingga ia tidak masuk sekolah

Retno
Kalau kamu tau Ky kenapa Ismail absent??

Eky
Wah..apalagi saya tidak tau. Bagaimana nanti setelah pulang sekolah kita kerumahnya. Gimana?


Retno dan Agus
Oke nanti kita kerumahnya bareng-bareng.

Mereka pun sepakat setelah pulang dari sekolah akan langsung pergi kerumah sahabatnya Ismail.

Cut to <- Transisi

Ext.Tenda sementara keluarga Ismail.Siang(Ismail dan keluarganya)
Ibu Ismail tidak henti-hentinya menangis sambil memandangi rumahnya yang sekarang sudah rata dengan tanah. Yang tersisa hanya puing-puing kosong. Sedangkan bapak Ismail memandang dengan tatapan kosong. Tidak tau apa yang akan di perbuatnya lagi nanti. Di samping kiri kananya terdapat bnyak warga yang bernasib sama dengan keluarga Ismail. Para petugas trantib terlihat sudah banyak yang meninggalkan lokasi. Hanya beberapa saja yang berjaga-jaga. Kemudian para warga yang tergusur mulai mendirikan tenda di sekitar lokasi penggusuran sambil memikirkan nasibnya masing-masing.


Ibu Ismail
(VO)
Ya..Allah jadikan cobaan ini agar membuat keluarga kami lebih taat kepadamu.berikanlah rahmatmu kepada kami agar senantiasa sabar. Amin..


Rani
Ibu aku lapar belum makan.


Ibu Ismail
Sabar ya de nanti bapak mu akan membawa makanan kepada kita.

Ismail
(VO)
Ibu maafkan aku tidak bisa berbuat apa-apa. Ya..Allah kenapa engkau beri cobaan yang begitu berat kepada keluarga kami..

Ketika itu pula Ayah Ismail dating menghampiri keluarganya di tenda darurat yang sudah di buat. Bapak Ismail membawa dua bungkusan nasi yang dia beli untuk keluarganya. Kebetulan dia masih mempunyai uang


Bapak Ismail
Ini ibu aku beli nasi dan lauknya. Kasihkan saja kepada Rani agar ia bisa makan.

Ibu Ismail
Alhamdulillah Allah masih memberi rizki kepada kita. Bapak masih menyimpan uang ya?

Bapak Ismail
Bapak memang masih menyimpan uang sedikit bu. Hasil dari kerja kemarin.

Ismail
Makasih ya bapak hari ini kita masih bisa makan. Bapak tidak ikut makan juga bersama kami?


Bapak Ismail
Tidak usah nak..kebetulan hari ini bapak puasa. Jadi biar kalian saja yang makan.

Keluarga Ismail dengan lahapnya memakan apa yang di bawa oleh kepala keluarga itu. Dibawah sinar mentari yang sangat panas dan hanya terlindungi oleh atap tenda.



Cut to <- Transisi

Ext.Di Lokasi tempat penggusuran.Siang(Retno,Agus, dan Eky)
Setelah pulang dari sekolahnya teman-teman dari Ismail bergegas menuju ke rumah Ismail, hendak mengetahui mengapa Ismail tidak masuk sekolah hari ini. Betapa terkejutnya mereka ketika melihat rumah Ismail sudah rata dengan tanah.

Eky
Pak mengapa rumah-rumah di daerah ini semuanya rata dengan tanah ?

Pak Parmin
Baru saja de terjadi penggusuran di daerah ini. Semuanya kena karena tidak memiliki izin tinggal

Retno
Lalu pada kemana penghuni rumahnya? Bapak mengenal teman kami yang bernama Ismail ?

Pak Parmin
Untuk sementara para warga di sini membuat tenda sementara untuk bertempat tinggal.Oh Ismail tempatnya di sana. De tinggal jalan sebentar nanti juga ketemu.

Kemudian Retno dan kawan-kawannya berjalan di area yang sudah penuh dengan puing-puing itu. Dan berhenti tepat di tenda nya Ismail.

Retno
Ismail…aku turut sedih apa yang baru saja menimpa kamu. Maaf aku baru tau ada kejadian seperti ini

Ismail
Iya tidak apa-apa Retno. Terima kasih, kalian menjenguk aku saja itu sudah membuat aku senang.

Agus
Yang sabar ya Il kita disini akan selalu memberikan pertolongan untuk kamu




Ismail
Sekali lagi terima kasih ya. Kalian memang sahabat-sahabat aku yang terbaik

Wilayah penggusuran termasuk dari kecamatan Gagah Mulya. Pak Lurah sangat perihatin dengan adanya penggusuran itu. karena ia tau betapa miskinnya derah tersebut. Kemudian Pak Lurah mengunjungi lokasi penggusuran. Pak Lurah juga berencana untuk memberikan bantuan langsung kepada para waraga.

Pak Lurah
Bagaimana keadaan masyarakat di sini pak ??

Bapak Ismail
Menyedihkan Pak Lurah. Kami di sini sudah membuat tenda darurat untuk bertempat tinggal sementara. Meskipun tidak tau sampai kapan.

Pak Lurah
Sebelumnnya saya minta maaf karena tidak bisa menolong waktu penggusuran. Tetapi saya hanya bisa memberikan bantuan berupa sembako dan uang secukupnya.

Bapak Ismail
Terima kasih banyak Pak Lurah. Kami tau di sini membuat rumah tanpa izin. Ini memang kesalahan kami.


Pak Lurah
Semoga bantuan yang saya berikan bisa mengurangi penderitaan masyarakat di sini.

Cut to <- Transisi

Int.Sekolahan Ismail.Pagi(Retno,Agus dan Eky)
Di sekolah Retno dan kawan-kawannya mulai menggalang dana dengan berkeliling ke setiap kelas untuk meminta dana sumbangan untuk Ismail. Dengan maksud yang baik mereka berhasil mengumpulkan dana sumbangan tersebut. Sehingga beregegas untuk memberikannya kepada keluarga Ismail.


Eky
Ini Ismail kita sudah mengumpulkan dana dari teman-teman di sekolah. alhamdulillah terkumpul banyak.

Ismail
(sambil memeluk teman-temannya)
Aku sangat berterima kasih dengan kalian. Aku tidak tau bagaimana nanti cara ngebalasnya.

Retno
Ah..itu tidak usah di pikirkan kamu kan sahabat aku senang bisa ngebantu kamu.

Mereka bertiga lalu memberikan bantuan itu. Keluarga Ismail sangat terbantu dengan bantuan itu.Dengan adanya teman – teman yang memberikan bantuan kehidupan keluarga Ismail beserta warga lainnya terbantu. Dan berkat bantuan Pak Lurah yang baik hati mereka mendapatkan tempat tinggal.

TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar