Senin, 21 Desember 2009

“KEMAJUAN ELEKTRONIK UNTUK KEBUTUHAN KOMUNIKASI (TELEVISI)”

Pendahuluan
Pada tahun 1873 seorang operator telegram menemukan bahwa cahaya mempengaruhi resistansi elektris selenium. Ia menyadari itu bisa digunakan untuk mengubah cahaya kedalam arus listrik dengan menggunakan fotosel silenium (selenium photocell). Kemudian piringan metal kecil berputar dengan lubang-lubang didalamnya ditemukan oleh seorang mahasiswa yang bernama Paul Nipkow di Berlin, Jerman pada tahun 1884 dan disebut sebagai cikal bakal lahirnya televisi. Sekitar tahun 1920 John Logie Baird dan Charles Francis Jenkins menggunakan piringan karya Paul Nipkow untuk menciptakan suatu sistem dalam penangkapan gambar, transmisi, serta penerimaannya. Mereka membuat seluruh sistem televisi ini berdasarkan sistem gerakan mekanik, baik dalam penyiaran maupun penerimaannya. Pada waktu itu belum ditemukan komponen listrik tabung hampa (Cathode Ray Tube). Dari sini lah awal dari adanya televisi dan perkembangannya yang kemudian perkembangan tersebut dijadikan sebagai sebuah tekhnologi dari kebutuhan komunikasi, terutama pada masa sekrang ini.







Sejarah singkat Televisi, Cable dan Satelit TV
Sebagaimana Radio telah berkembang seperti medium broadcast utama pada akhir tahun 1920, dan film telah mencoba dengan “talkies,” beberapa orang berfikir tentang “radio dan pictures” sebagai langkah ke depan. Audience menyukai film’s visuals seperti halnya radio pada tahun 1920-1940.
Pada tahun 1920 dan 1930, TV berkembang dengan technologi dalam beberapa tahap. Tahun 1922, Philo Farnsworth (19 tahun), beberapa pendapat orang menunungkan garis-garis pada bajak sawah bagi penduduk asli Idaho, datang dengan sebuah ide “image dissector,”peninjauan sebuah gambar dalam beberapa series of lines. Bekerja dengan sebuah group of engineers pada RCA, Vladimir Zworykin menemukan iconoscope tube pada tahun 1923. Keduanya merupakan pioneers yang telah datang dengan kebutuhan technologi untuk sebuah camera televisi—sebuah sistem scanning electronic. Penemu independen lainnya, Allen Dumont, telah mengembangkan esensi technologi untuk penerima picture tube.
Pada decade selanjutnya, televisi telah berkembang ke seluruh dunia. Siaran British kali pertama terjadi pada tahun 1935. Broadcast U.S kali pertama game baseball Columbia-Yale pada tahun 39. Final standards untuk televisi U.S dikerjakan oleh mandate pemerintah berkompromi antara beberapa perusahaan, the National Television System Committee (NTSC). Tahun 1941 NTSC standards televisi hitam putih masih digunakan (Udelson, 1982).
Perang dunia ke-2 (1939-1945) menempatkan TV pada U.S. Beberapa stasiun experimental tetap mengudara, bahkan ratusan pelamar melisensi masih tertunda. Para broadcasters, advertiser, dan para investor tidak yakin tentang apakah technologi sudah siap. Pada akhir tahun 1940, perkembangan kamera dan tecnologi untuk menghubungkan setasiun-setasiun kedalam networks reduce , dan stasiun-setasiun memulai untuk mendorong ke udara pada tahun 1948 (Sterling dan Kittross, 1994).
Awal munculnya cable TV adalah sebuah konsekunsi dari TV fever. Ini berawal sebagai sebuah community antenna television service (CATV). Pada tahun 1948, membawa televisi ke kota-kota kecil terpencil dan kota-kota kecil di pedalaman yang tidak mendapatkan signal broadcast yang jelas. Siaran televisi suportif cable TV pada kali pertama ketika ini hanya membantu untuk memperluas stasiun-stasiun lokal untuk area yang secara physically memblopkir dari good reception, tapi para broadcaster dengan cepat memulai untuk mengkhawatirkan cable TV akan menjadi sebuah economic threat.

TRENDS IN TELEVISION TECHNOLOGY
• Television Transmission and Reception
Television Transmission
Signal broadcast televisi bekerja penuh pada cara yang sama seperti AM radio. Kecuali perbedaan pada amplitude dari high-frequency pembawa koresponden untuk nilai penerang atau penggelap pada sebuah gambar sebagai pengganti bagian dari pengeras dan pengecil audio. Perubahan amplitude tersebar dari stelan televisi dan kemudian masuk ke dalam elekton gun. Suara TV ditambah dengan penyebaran signal radio FM membawa ke bagian atas dari channel televisi.
Televisi mengirimkan ke dalam dua frequency band, VHF (very high frequency) dan UHF (ultra high frequency), yang mana pada masing-masing chanel dialokasikan susunan frequency atau bandwidth pada 6 MHz. M adalah symbol untuk 1 juta, dan Hz adalah singkatan untuk Hertz, sebuah ukuran untuk frekuensi signal. Ada 12 VHF channel, channel 2-13, pada frequency 54-72, 76-88, dan 174-216 MHz. Radio FM sandwiched diantara 6 dan 7 channel pada 88-108 MHz. Anda bisa memfariasi ini jika channel 6 pada udara area anda. Anda bisa menjeput audio pada beberapa pengaturan radio FM dengan mengengkol memalingkan tuner ke bawah untuk memperendah. Ada 56 channel UHF, channel 14-69 antara 470-806 MHz, tapi 37 channel dipesan untuk radio astronomers dan tidak dapat digunakan untuk televisi (Benson dan Whitaker, 1990).
TV Cameras.
Ini mengembalikan kita kepada studio. Di sini, kunci elemnya adalah kamera tube. Sekitar awal pertengahan tahun 1920 jelas perselisihan antara penemu independent Philo Farnsworth dan Vladimir Zworykin pada RCA. Farnsworth dan Zworykin keduanya mengembangkan tekhnologi dasar untuk televisi kamera—sebuah system scanning elektronik. Setelah beberapa lama setelan patent, Farnsworth telah memberi kompensasi $1 million untuk tuntutannya dengan RCA. Kamera tube mengubah penerangan kepada sebuah electronic charge, yang ditelusuri dengan sebuah electron beam mengikuti a back-and-forth, up-and-down rumusan yang sama untuk menggunakan picture tube. Beam disebabkan oleh pemberhentian energy corresponding untuk intensitas antara poin-poin keterangan. Macam-macam pada amplitude dari modulasi tegangan tinggi picture carrier.
Kurang lebih yaitu “Americanized” versi penemuan televisi, sebagaimana dengan banyak penemuan yang penting lainnya, beberapa Negara menyatakan klaimnya. Kita harus memastikan tidak hanya slight konstribusi penemu dari British John Logie Baird, yang di tahun 1920 datang dengan sebuah system televisi yang menggunakan mechanic scanning. Dia juga membuat trans-Atlantic television trasmisi kali pertama dan video recording kali pertama – menggunakan 78 rpm records! Baird juga meletakan British Broadcasting Corporation pada udara dengan penyiaran TV public kali pertama di dunia pada tahun 1935. Dan insinyur dari French dan German membuat pengembangan yang signifikan pada color broadcasting pada tahun 1960, walaupun mereka tidak mempunyai efek secara tiba-tiba pada pembuatan separate television standards, SECAM dan PAL, itu tidak cocok dengan American’s NTSC.
Seorang operator TV kamera membutuhkan:
- Mempunyai kemampuan secara tekhnik dan familiar dengan tekhnologi pada sekarang ini.
- Mempunyai kriativitas dan imaginasi.
- Sabar.
- Tertarik dalam aspek fotografi.

(Gambar, TV Camera)
Cable TV
Cable TV dikenal juga dengan istilah CATV (Community Antenna Television), pada awalnya memang penggunanya mendapatkan siaran televisi melalui kabel, namun berdasarkan perkembangan teknologi, siaran televisi dapat disebar melalui berbagai media, sehingga komunitas yang ingin mendapatkan siaran tersebut lebih mudah dijangkau oleh penyedia jasa layanan ini. Saat ini layanan ini bisa didapatkan melalui media satelit.
Selain itu, berkat kemajuan teknologi, media dari cable tv ini juga dimanfaatkan sebagai media jaringan komunikasi digital.
Home Video
Untuk jenis home video, pemecahan lain telah diperlukan. Awal video records membutuhkan rol yang besar pada 2-inch tape, kontrol masyarakat, dan penanganan yang lembut dengan pelatihan tekhnik, semua yang membuat mereka tidak cocok untuk ruang tamu. Kunci pengembangan helical scanning. Ini perbekalan video tracks pada a slant (tipe pemotongan gambar dan perekatan yang miring), jadi sisi kanan pada tape dapat menyusut untuk dapat manage ukuran. Sekarang ini pemakai Video Home System (VHS) mengandalkan tekhnik ini (Benson dan Whitaker, 1990).
Tapi kompromi masih harus dibuat untuk membuat home taping possible: ada masih banyak informasi untuk records movie pada praktek tape speeds. Solusi untuk menurunkan quality of picture, pengurangan secara efektif banyak horizon “lines” dalam picture. Penonton video home memberitahukan kompromi ini sebagai urat atau mengaburkan dari bright reflections.
Televisi Digital
Televisi digital atau penyiaran digital adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal video, audio, dan data ke pesawat televisi. Alasan pengembangan televisi digital antara lain:
Perubahan lingkungan eksternal
 Pasar TV analog yang sudah jenuh
 Kompetisi dengan sistem penyiaran satelit dan kabel
Frekuensi TV Digital
Aplikasi teknologi digital pada sistem penyiaran TV yang dikembangkan di pertengahan tahun 90an dan diujicobakan pada tahun 2000. Pada awal pengoperasian sistem digital, dilakukan siaran TV secara bersama dengan siaran analog sebagai masa transisi. Ujicoba sistem tersebut dilakukan sampai mendapatkan hasil penerapan siaran TV digital yang paling ekonomis, sesuai dengan kebutuhan dari negara yang mengoperasikan.
Secara teknis, pita spektrum frekuensi radio yang digunakan untuk televisi analog dapat digunakan untuk penyiaran televisi digital. Perbandingan lebar pita frekuensi yang digunakan TV analog dan TV digital adalah 1 : 6. Artinya bila pada teknologi analog memerlukan pita selebar 8 MHz untuk satu kanal transmisi, maka pada teknologi digital dengan lebar pita frekuensi yang sama dengan teknik multiplex, dapat memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus dengan program yang berbeda.
Selain ditunjang teknologi penerima yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang berubah, TV digital ditunjang oleh produksi peralatan audio visual (video camera, dll) yang menggunakan format digital dan sejumlah pemancar yang membentuk jaringan berfrekuensi sama sehingga daerah cakupan dapat diperluas.
Teknologi digital efisien dalam pemanfaatan spektrum. Satu penyelenggara televisi digital memanfaatkan spektrum dalam jumlah yang cukup besar. Artinya, tidak hanya 1 (satu) kanal pembawa melainkan lebih. Penyelenggara berfungsi sebagai operator penyelenggara jaringan, yang mentransmisikan secara teresterial program dari stasiun televisi lain menjadi satu paket layanan sebagaimana penyelenggaraan televisi kabel berlangganan yang ada saat ini.
Kelebihan Frekuensi TV Digital
Meningkatnya penyelenggaraan televisi dimasa depan dapat diantisipasi dengan suatu terobosan kebijakan dalam pemanfaatan spektrum frekuensi. Penyelenggara televisi digital berfungsi sebagai operator penyelenggara jaringan televisi digital, sedangkan program atau content disediakan oleh operator yang khusus menyelenggarakan jasa program/content televisi digital (operator lain). Dari aspek regulasi, terdapat izin penyelenggara jaringan dan izin penyelenggara jasa program/content sehingga dapat menampung banyak perusahaan baru yang bergerak dibidang penyelenggaraan televisi digital.
Bentuk penyelenggaraan sistem penyiaran di era digital mengalami perubahan baik dari pemanfaatan kanal maupun teknologi jasa pelayanannya. Pada pemanfaatan kanal frekuensi, terjadi efisiensi penggunaan kanal. Satu kanal frekuensi yang saat ini hanya bisa diisi oleh satu program saja nantinya bisa diisi antara empat sampai enam program sekaligus.
Kualitas Penyiaran TV Digital
Desain dan implementasi sistem siaran TV digital (terutama) ditujukan pada peningkatan kualitas gambar. TV digital memungkinkan pengiriman gambar dengan akurasi dan resolusi tinggi. Sistem TV digital mampu menghasilkan penerimaan gambar yang jernih, stabil, dan tanpa efek bayangan atau gambar ganda, walaupun pesawat penerima berada dalam keadaan bergerak dengan kecepatan tinggi. Sistem TV digital tidak mengenal gambar tidak jelas, gambar ganda (ghost), dan kualitas gambar buruk lainnya, karena pada teknik digital hanya dikenal YES or NO. Gambar bagus atau tidak ada sama sekali.
ON-Line TV
Sebuah artikel menjelaskan bagaimana mencoba kali pertama pada inetraktif TV akan bekerja. Ini adalah sebuah contoh tekhnologi industry hanya memulai untuk menggenggam apa yang dibutuhkan untuk masa depan komunikasi baru untuk bekerja.
Langkah-langkah untuk membuka interactive frontier dengan hanya sebuah click, yakni:
1. Searching
2. Taping
3. Ordering pay-per-view events dan premium channels.
The Television Industry
Televisi adalah yang kali pertama menunjukan program-program yang disampaikan melalui antenna melewati signal udara, pada sekarang ini dapat diartikan sebagai sebuah television screen, dimana beranekaragam system penyampaian membawa penonton ke dalam variety program-program tersebut.
Industry televisi sendiri terorganize secara berbeda pada beberapa level: produksi, distribusi, dan stasiun.
- Television Production and Distribution
Kebanyakan produksi terselesaikan secara nasional mealalui studio film, independent producers, dan broadcast. Perubahan akhir-akhir ini yang paling dramatic adalah cepat naiknya produksi program-program melalui networks dari mereka. Ini secara khusus benar untuk those televisi atau cable networks yang dimiliki oleh studio film atau grup para kolongmerat, yang termasuk studio pruduksi, misalnya FOX, ABC (Disnay), WB (Warner Brothers) Time Warner, UPN (Universal-Paramount) dan Turner Network Television (Time Warner).
Produksi berita local meningkat sekali pada tahun 1980, dari sekitar satu jam atau dua jam atau lebih per hari untuk typical station. Berita local dapat menguntungkan, karena ini terkenal, ini peningkatan yang mampu untuk memproduksi dan menghasilkan advertising untuk setasiun lokal—ini bukan saham dengan network atau program
- Station
Stations juga menampilkan jumlah peningkatan dari syndicate programming. Ini antara lancar kembali program secara jelas mengudara pada networks atau “new” program-program produksi melalui perusahaan produksi independent, biasanya talk shows seperti Geraldo dan Oprah, game shows seperti Wheel of fortune and Jeopardy, atau “reality” program seperti Rescue 911. Ini adalah program-program yang didistribusikan melewati syndicators yang biasanya perusahaan-perusahaan specialized terpisah yang mungkin bagian dari perusahan-perusahan yang lebih besar, seperti Hearts Entertainment Distribution, atau independent companies, seperti Western International Syndication. Stations secara simple membayar atas program-program (“cash”), pembayaran sebuah harga menurun dan menampilkan beberapa advertisement oleh syndicators (“cash plus barter”), atau tidak ada pembayaran sama sekali tapi memberikan syndicator lebih commercial untuk menjual kepada national advertiser (“barter”).
Television Advertisers
Pada tahun 1996 pendapatan dari advertising mencapai $42.5 billion, yang masih banyak menghaslikan uang, bahkan jika cable TV dan tekhnologi media baru lainnya memulai untuk memutuskan ke dalam dasar advertising televisi. Uang dari advertising masih belum seimbang untuk network television (24%) dibanding newspaper (22%) atau radio (7%). Periklanan cable TV telah mencapai 3.5% ($6.03 billion) pada tahun 1996 dan berkembang dengan cepat ($6.85 billion pada tahun1997) (Alsop, 1998; Cable Television Advertising Bureau, 1998).
The advertisers money datang dari tiga level:
1. National advertisers
2. National spot
3. Local advertisers
TV Programming Strategy
Program pada televisi dibagi dan dikondiskan oleh time of day, dan oleh tipe-tipe orang yang menonton.
- Early morning: “Breakfast shows” seperti Good Morning America target penonton yaitu adults (orang dewasa).
- Late morning-early afternoon: soap operas dan talk shows, seperti Jerry Springer, target penonton yakni housewives, older people, para murid atau mahasiswa yang berada dirumah.
- After School: Cartoons, dan young adult comedies target penonton yaitu anak-anak dan anak remaja.
- Early evening: News, local and national, plus syndicated game shows untuk umum (dewasa).
- Prime time: Dramas, dan feature films untuk umum.
- After prime time: Talks shows seperti David Letterman comedy, dan music untuk remaja.
- Late night: Old movies untuk remaja dan insomania.
Perkembangan Televisi
Perkembangan televisi electronic dari tahun ke tahun terus berkembang dari mulai awal ditemukannya televisi. Mulai dari televisi yang sistem televisi berdasarkan sistem gerakan mekanik, dari layar hitam-putih menjadi televisi berwarna hingga awal milenium baru abad 21 ini, orang sudah biasa berbicara lewat telepon selular digital dan mengirim e-mail lewat jaringan komputer dunia, tetapi teknologi televisi pada intinya tetap sama. Tentu saja ada beberapa perkembangan seperti tata suara stereo dan warna yang lebih baik, tetapi tidak ada suatu lompatan besar yang mampu untuk menggoyang persepsi orang tentang televisi. Tetapi semuanya secara perlahan mulai berubah, televisi secara bertahap sudah memasuki era digital.
Peran dan Fungsi Televisi
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa terlepas dari yang namanya televisi. Salah satu alat elektronik yang sekarang sudah seperti kebutuhan primer bagi manusia.Tidak melihat televisi sehari saja kita mungkin sudah ketinggalan banyak informasi. Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Dengan televisi kita bisa mendapatkan banyak informasi baik politik, social , budaya, agama, ekonomi dan lain sebagainya.
Kita mendapatkan informasi dari televisi, artinya televisi bertindak sebagai komunikator, informasi sebagai pesannya, dan pemirsanya adalah komunikan. Maka dengan demikian televisi ini telah berfungsi sebagai media komunikasi. Karena ternyata komunikannya bukan hanya terdiri dari sekelompok atau organisasi saja melainkan dilihat oleh khalayak maka televisI digolongkan masuk ke dalam media yang memerantai antara nara sumber dengan massa yang disebut dengan media komunikasi massa.
Televisi sebagai media komunikasi Massa selain sebagai penyampai atau media informasi ternyata memiliki banyak fungsi, Jay Black dan Frederick C Whitney (1988) menjelaskan ada 4 Fungsi komunikasi Massa, yaitu:
1. To inform
2. To entertain
3. To persuade
4. Transmission culture
Penutup
Perlu diketahui bahwa melalui media komunikasi televisi adalah jauh lebih baik dan lebeih efisien. Disamping itu, televisi sebagai media komunikasi massa yakni:
- To inform
- To entertain
- To persuade
- Transmission culture
Selain itu, televisi mempunyai perkembangan yang sangat cepat hingga terciptanya TV Digital, TV Camera, Home Video, Cable TV dan On-Line TV.
Daftar Pustaka
Joshep Straubhaar & Robert LaRose, Media Now, Communication Media in the Information Age, Wadsworth, USA, 2000.
Shirley Biagy, Media Impact, An Introduction to Mass Media, Third Edition, Wadsworth Publishing Company, Belmont, California, 1995.
http://jardiknas.depdiknas.go.id/index.php/eadministrasi/informasi/720-televisi-digital
http://misteridigital.wordpress.com/2007/09/24/sejarah-televisi/
http://semangat-cari-ilmu.blogspot.com/2009/10/peran-dan-fungsi-televisi sebagai -media.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar